“Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(Al-Baqarah (2) : 153)
Assalamualaikum…! alhamdulilahhh masih dipertemukan lagi di blog yang tidak seberapa ini.. hehe.. apa kabar semuanya?? terakhir update tulisan kayanya bulan Maret yah? waktu cerita gimana awal mula ketemu (lagi) sama suami sampe akhirnya nikah.. muuehuheehuee.. Alhamdulilah juga banyak respon positif dari tulisan kmrn, ada yang bilang ajaib lah, kisahnya ngalahin AADC lah, amazing lah, bikin baper lah daaaan lain-lain.. (jadi ge er). Tapi memang begitulah adanya jalan Allah, selalu tak terduga dan penuh kejutan.. anyway buat yang belum baca, silahkan klik link dibawah ini yaaa…
https://meutialarasati.wordpress.com/2016/03/26/my-past-present-and-future/
hahaha… promosiihhh
Through my post today, aku sekalian mau announce sebuah berita yang sangat ketara dari judulnya. Yes, I will introduce you guys to my firstborn, a baby boy.. tapi ga cuma sekedar namanya siapa, lahir normal/sc, panjang berapa berat berapa ya, Insya Allah aku sekalian mau cerita sedikit ‘kisah’ sebelum akhirnya Allah beri aku gelar IBU… ready? Bismillah..
Hamil Pertama
Well, nggak banyak yang tahu sebenernya Attila (nama anakku) ini adalah hamil yang ke-2.. loh kok?? hehehe… jadi begini, setelah nikah tanggal 24 Januari 2016 (which is udah setahun yaaa aaaaaakkhs) Allah alhamdulilah langsung beri aku rejeki hamil. seneng nya luaaaarr biasa saat itu.. rasanya udah pengen ngabarin ke seluruh dunia pengen woro-woro banget kalo aku udah isi. Udah kabarin ke keluarga, temen deket, temen baru kenal (sangking ya book) sampe sosial media penuuhhh dengan update-update hamidun (padahal pas ketauan baru 6 minggu -_-) hahaha agak lebay yaaa.. tp intinya seneng banget sampe rasanya semua orang harus banget tau (padahal kenapa banget -_-) yaah maklumlah hamil pertama, langsung pula setelah baru nikah sebulan.. jadi euphoria bahagia-bahagia baru nikah digabung pula dengan dengan hamil pertama kalinya jadi makin berbuncah-buncah happiness nya.. tapi semua berubah, ketika negara api menyerang.. saat waktunya kontrol, dimana harusnya janinku sudah berusia 9 minggu, dokter memberi pernyataan yang sangat mengejutkan dan menghancurkan hati aku berkeping-keping.. saat itu jadwal kontrol yang ke-2, dimana harusnya aku sudah bisa dengar detak jantung janinku, dokter sibuk mengutak-utik alat USG seakan-akan mencari-cari sesuatu. Setelah sepertinya nggak ketemu, dokter bilang “yuk ke sebelah..” aku, suami, dan bu dokter itupun menuju ruangan connecting di sebelah ruang USG untuk mendengar penjelasannya. Aku heran dong, kebingungan, kok selama USG dokternya diem aja? aku langsung nanya “loh gimana dok? detak jantungnya mana? kok tadi nggak didengerin?” dokternya dengan muka yang bikin feeling makin ga enak ngomong pelan, “itu dia masalahnya, biar saya jelasin ya….” Dheg. Disini aku tahu pasti ada yang nggak beres, ada sesuatu dan apapun itu pasti bukan hal yang bagus. Nggak lama dokternya nunjukkin hasil USG sambil bilang “Ibu, tadi saya sudah coba cari detak jantungnya, tapi sunyi, saya coba berkali-kali, masih sunyi, rongga jantungnya pun nggak bergerak, nih, kita lihat panjangnya ya, harusnya disini terdeteksi usia 9 minggu, tapi disini masih 8 minggu 2 hari, pertumbuhan dia sudah terlambat hampir seminggu, dugaan saya janin ibu sudah meninggal….” Jedhaaaar…! penjelasan dokter itu nyelekit nyetrum pedihhhh terasa sampe hati. Air mata nggak bisa ditahan,didepan dokter itu juga aku nangis dan suami langsung ngerangkul pundak aku sambil elus-elus pelan. Mukanya pasrah. Dokternya lanjutin lagi, “kalo ibu sama bapak mau cari second opinion boleh, silahkan coba dokter lain, mau ditunggu dulu sampe seminggu terus balik lagi kesini juga boleh, kita lihat siapatau diagnosa saya yang salah, tapi kalo memang nggak ada perubahan, kita harus ambil tindakan, kalo dibiarkan bisa jadi myom, jadi harus dikeluarin, saya kasih pilihan obat, atau kuret nanti. Cuma itu nanti aja, kita lihat seminggu lagi aja ya….” Ya Allah.. aku keguguran… aku keguguran, Ya Allah.. Ya Allah….. aku udah nggak bisa ngomong, cuma sesenggukan dan selebihnya suami yg komunikasi sama dokter. Dengan langkah lemes luar biasa, aku dan suami pulang, pundakku masih dirangkul sama suami. Sampe rumah bisa ditebak, aku langsung nangis kejerrr sambil meluk suami. Nggak bisa tidur dan sepanjang malem sampe pagi. Kerjaku cuma nangis sambil liat foto USG terakhir itu dari dokter. Hancur sehancur hancurnya saat aku lihat tunas bakal tangan, dan bakal kakinya, hiksss… Suamiku sampe ikut nggak bisa tidur, semaleman aku dipeluk sambil tidur sama dia, aku gerak dikit aja dia bangun, elus-elus punggung aku to make sure I’m okay. Besok paginya aku masih aja nangis, sampe ditinggal berangkat kerja aku masih sesenggukan. Selama 25 tahun aku hidup di bumi Allah, keguguran ini adalah masalah paliinggg berat buat aku, ga nyangka aku bakal mengalami musibah ini. Apalagi semuanya seems so smooth, aku nggak keluar flek, nggak ada pendarahan, bener-bener tanpa sebab. Tapi apa mau dikata, aku terkena BO (Blighted Ovum) alias kasus janin tidak berkembang.
Allah Masih Mau Menegurku
Ditengah kesedihan itu, aku merasa Allah masih menyapa aku, di pagi itu juga, aku nerima tevon dari temenku, ngabarin kalo salah seorang temen kami yang baru aja lahiran semalem, bayinya meninggal pagi ini. Innalilahi wa inna illaihi raji’un… aku seketika kayak diingatkan kalo musibah yg menimpa aku sekarang ini, nggak ada apa-apanya dibanding dengan yang menimpa sebagian orang diluar sana. Aku baru keguguran di usia yg masih sangat kecil, gimana temenku itu? yang udah 9 bulan bersama janinnya, merasakan gerakannya, bahkan udah sempet melihat wajahnya, tiba-tiba dihadapkan dengan kenyataan bahwa kebersamaan mereka harus berakhir karena Allah lebih sayang bayinya. Ya Allah.. gimanaa rasanyaaa jadi dia? jadi aku aja rasanya udh gak karu-karuan.. tapiiii kembalikan semuanya pada Allah. Tiba-tiba aku ingat salah satu ayat Qur’an yang fenomenal banget :
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(QS Asy Syuraa (42) : 30)
Ya Allah.. Astagfirullah.. astagfirullah.. jelas musibah ini adalah akibat dosa-dosa aku di masa lalu. Jelas. Ayat Qur’an nya sangat nyata. Nggak mungkin Allah timpakan musibah ini untuk aku kalau bukan karena perbuatan tangan aku sendiri juga. Dari situ aku mencoba mereviews semua yang aku lakukan belakangan ini.. dan aku baru merasa, selama ini aku memang ‘lalai’. Jujur, saat-saat dimana aku mau nikah dan mempersiapkan semuanya, bukan jadi saat dimana aku semakin bermunajat kepada Allah. Aku justru sibuk dengan kegiatan duniawi hahaha hihihi… persiapan yg aku getolkan banget adalah seputar urusan dunia, seputar materi, bukan kepada ilmu syar’i dalam berumah tangga dan akhlahkul karimah sebagai calon istri dan calon ibu. Ibadahku juga ‘kendor’ nggak sekenceng waktu masih minta ini itu sama Allah, kan jadi kerasa banget kalo ‘muncul’ memohon kepada Allah hanya karena ada maunya, begitu Allah kabulkan langsung deh lalai lagi, ibadah mulai biasa-biasa aja dan mulai banyak sunnah yang terkesampingkan dengan dalih sibuk urus nikahan,,, hiksss.. maafkan hambaMu yang tidak tahu diri ini Ya Allah… mana setelah itu langsung hamil bukannya banyak bersyukur, malah banyak upload-upload di sosmed dan nggak sengaja sempat menyinggung salah seorang temenku yang sudah menikah setahun lebih, tapi belum dikaruniai momongan.. Ya Allaahhhh maafkan akuuuuu 😥
Harusnya dengan musibah ini, aku bersyukur.. aku coba bawa muhasabah, bukan nangis-nangis nggak jelas. Bersyukur Allah masih mau ‘nyentil’. Kesannya kayak diingatkan “hei, kamu udh mulai lalai loh, ayo ingat Aku lagi”. Bayangkan rasanya ditegur oleh Dzat yang Maha Hebat, Maha Kuat dan Maha Segalanya. Harusnya aku merasa terhormat kan? tandanya Allah nggak meninggalkan aku, saat aku yang mulai meninggalkan Dia, Dia panggil aku kembali untuk mendekat dengan musibah keguguran ini. Padahal aku ni apalah.. butiran debu. Rasul bukan, Nabi bukan, Ulama bukan, Hamba terbaik juga bukan, kasarnya kalopun aku lalai dari memuji Allah dan pantas mendapat adzab, Allah juga nggak rugi apapun. Allah tetap nggak kekurangan apapun, masih banyak hamba lain yg memujaNya dan Allah tetap Maha Besar. Jadinya teguran ini harusnya membuat aku bersyukur, karena Dzat yang Maha Besar dan Agung itu masih mau melihatku yg cuma sepersekian di alam semesta ciptaannya ini, menegur dengan sayang, agar aku kembali mengingatnya. Coba kita ditegur oleh gubernur ato presiden, meskipun itu berupa kritik pasti kita udh seneng banget, karena itu menandakan dia melihat kita, mengenal kita dan memperhatikan kerja kita, Nah ini Allah lhoo.. Allah. Pencipta seluruh alam semesta, Raja diatas Raja, harusnya apapun itu bentuk tegurannya aku tersanjung kan? Ya Allah… Alhamdulilah.. Alhamdulilahh engkau ambil kembali janinku untuk mengingatkan aku..
Logika Tukang Parkir
Lagian kan ya, emang semuanya adalah milih Allah, kan aneh gitu kalo aku merasa Allah nggak fair dengan mengambil kembali janinku, orang memang semuanya punya Dia kok. Semua milik kita di dunia ini kan cuma titipan, misal nih ya, tukang parkir, kodratnya dititipin mobil, kan aneh kalo tukang parkir nya langsung merasa memiliki mobil yang dia jagain, terus pas pemiliknya dateng mau ngambil, dia malah marah-marah, nggak terima, menuntut balik mobil itu, yang berujung kepada galau berkepanjangan dan menyalahkan si pemilik mobil. Aneh nggak?? anehh banget!!! ada ga tukang parkir yang kaya gitu? ga ada lah! karena kalo ada pasti udh fired. Hahaha.. tapi ada gak yang sifatnya kaya tukang parkir itu? ada! ada banget! siapa? yaaaa kita ini manusia yang nggak ikhlas saat Allah ambil salah satu karuniaNya. Hartanya Allah ambil marah, keluarganya Allah ambil marah, anaknya Allah ambil marah, jabatannya Allah ambil marah. Padahal apaaaa sih yang milik kita? semua itu titipan dr Allah kan? harusnya kapan aja Allah mau ambil ya kita terima-terima aja dong? hakikat kita kan nggak jauh beda kaya ‘tukang parkir’ yang cuma dititipin itu tadi.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
(QS Al-Munafiqun (63) : 9)
”Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
(QS Al-Anfal (8) : 28)
Jadi, jelas kan semua yang Allah titipkan kepada kita sejatinya cuma sebagai cobaan, melihat kita apakah kita bersyukur ataukah kufur.. jadi, apapun itu, ikhlaslah saat diambil kembali oleh Allah, lha wong emang Allah yang punya kok.. yukkk terapkan sikap ini saat kita memperoleh musibah, Insya Allah, saat ikhlas itu bener-bener tulus dari dalam hati kita hadirkan, Allah akan beri ganti yang lebih baik. Aku percaya banget itu. Jadilah dengan ini aku mulai tenang, dan siap menerima hasil kontrol minggu depan…
Curretage
Aku dan suami memutuskan untuk tidak mengambil second opinion, alias kita nggak ke dokter lain. Minggu depannya kita kembali ke dokter kemaren, dan USG lagi. Dalam hati masihlah ada harapan siapatau memang diagnosa kemarin salah, tapi tetap sudah siap menerima seandainya memang janinku nggak berkembang. Setelah USG, kelihatan, panjangnya masih panjang janin 8 mingguan, sementara harusnya saat itu dia udah 10 minggu. Aku lihat sendiri bagian yang ditunjukkin dokter sebagai rongga jantung nggak bergerak, dan saat berusaha dicari detak jantungnya, sunyi nggak ada terdeteksi suara apapun.. Alhamdulilah.. aku cuma bisa senyum. Alhamdulilah..
Dokter kasih pilihan obat perangsang kontraksi supaya dia keluar sendiri, atau mau dilakukan prosedur curretage atau kuret alias tindakan dokter untuk ‘mengeruk’ dinding rahimku mengeluarkan janinnya. Aku dan suami sepakat milih kuret. Karena kayanya lebih bersih drpd pake obat jadi nggak beresiko untuk hamil lagi. Lagian kata dokternya kalo obat juga belum tentu bisa bersih semua, kalo ga bersih ujung-ujungnya kuret juga… -__- yasudahlah mending skalian aja, cus. biar cepet hamil lagi. Akhirnya 2 hari setelah itu dijadwalkan lah tindakan kuret itu, aku harus nginep di RS. Masuk RS dari sore, karena malamnya dijadwalkan pasang laminaria (alat untuk merangsang pembukaan mulut rahim). Sakit nggak? ya dipasanginnya lumayan sakit, tapi pas laminarianya udh didalem rasanya cuma kaya mules dan nggak nyaman aja. Tetep masih bisa dibawa tidur. Paginya baru djemput suster untuk ke ruang VK (ruang bersalin) untuk tindakan kuretnya. Kuret saamaaa sekali nggak sakit. Lah iyalah orang aku dibius total. Prosesnya juga kata suami cepeett banget, ga ada 15 menitan. Aku tuh padahal ya udh ngebayangin bius total tu bakal kaya di film-film gitu, yang kita ga sadar lama, trus keluar dari badan sendiri, liat jasad kita diapain, hahaha..itu mah koma ya?? nyatanya bius total cuma kayak tidur yang cuma bentar banget. Seinget aku terakhir dokternya nanya aku kuliah dimana dulu, tiba-tiba kok suamiku udh bangunin, katanya udh selese. Akhirnya aku dibawa kekamar untuk istirahat bentar, sorenya udah bisa pulang.
Kalo ditanya kuret sakit apa enggak sih sebenernya sakit dan pedihnya di hati, ya gimana engga. Aku kan ditempatin di ruang bersalin juga, kanan kiri aku ibu-ibu mau melahirkan, depannya ruang bayi, denger bayi nangis itu yang bikin makin perriiiihhhhhhh. Mana suami sempet fotoin janinku yang masih utuh dalem kantongnya. Ya Allahhh hancur banget perasaan liatnya. Tadinya udh tenang eh nangis lagi ngrawuk-ngrawuk suami. Jadi kuret basically menurutku sakitnya di psikis sih bukan fisik..
Anyway, aku bersyukur banget menjalani semuamuanya ditemenin sama suami yang sangat sabar dan perhatian. Aku ngerasa 3 hari selama masuk RS sampe masa recovery itu bener-bener quality time sama suami (he takes a day off from work btw) sampe nginep di RS aja dia tidurnya diatas, di tmpat tidur pasien, terus paginya susternya bingung pas mau tensi, nanya dulu pasiennya yang mana karena kepergok dalem selimut kruntelan bedua LOL. Pas banget hari aku keluar dari RS itu besoknya libur nasional, jadi suami nggak masuk kerja lagi (horeee..) jadilah malemnya kita begadang, nonton film, ngobrol-ngobrol sampee hampir pagi, apalagi aku sama suami basicnya temen sih dulu, jadi beneran rasanya kaya ada sahabat yang nemenin dan menghibur sampe sleepover bareng.. Alhamdulilah.. hanya satu nikmat yang Allah cabut dariku, masih ada berjuta nikmat lain yang Allah masih titipkan dan harus aku syukuri, salah satunya keluarga terutama suami yang selalu setia mendampingi dan menguatkan..
Oiyaa selama proses kuret aku diem dieeemmmmmmm banget.. nggak mau woro-woro kemana-mana. Nerima visitor aja sebenernya aku gamau. Gimana ya, nggak sanggup aja kalo harus cerita prosesnya yg bikin aku keingetan, dan aku juga ga mau orang-orang feel sorry for my condition. Biarlah cukup aku dan suami aja yang sedih-sedihan.. di depan orang lain kami harus tetap ceria. Nggak ada gunanya menebar duka ke semua orang. Tetap aja nggak akan merubah keadaan. Ya mungkin ada sih type orang yang doyan curhat sana-sini termasuk di sosmed. Kalo aku sih cukup share yang membahagiakan aja, yang sedih-sedih biarlah diadukan ke Allah aja 🙂
Hamil Lagi
Sebetulnya setelah proses kuret di bulan maret, dokter sarankan untuk ‘istirahat’ dengan mengosongkan rahim selama 3 bulan, alasannya biar bener-bener bersih sambil memberi waktu bagi si rahim ini untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Tapi apalah daya manusia, memang sejatinya manusia kata Allah diciptakan bersifat tergesa-gesa. Aku nggak sabaarrr bgt pengen punya anak. Akhirnya cuma ngosongin sebulan di bulan April, (by means aku biarkan naturally mens) baru berikhtiar lagi. Nah di bulan Mei, dimana harusnya jadwal dapet aku, buru-buru aku testpack. (padahal kan belom telat -_- masih di jadwal dapetnya) akhirnya hasilnya negatif, huaahhh sedih galau dan nangis-nangis lagi. Alhamdulilah meskipun suami aku lebih muda, tapi selalu aku yang kaya anak kecil dan dia selalu lebih dewasa dalam menyikapi suatu masalah.. dia bilang “sabar… ya mungkin belum aja, terserah Allah kapan dikasihnya, tugas kita cuma ikhtiar doang…” hmm…. baiklah pak suami. Dari dulu kamu selalu punya kata-kata untuk menenangkan aku.. akhirnya pada suatu malam yang temaram.. hahahaha baiklah kita skip part itu.
tapiii.. ditunggu sampe minggu depan, aku kok belum dapet ya? coba ngecheck lagi hasil testpack minggu kemaren yang masih aku simpen, siapatau ternyata kemaren muncul garis satulagi meskipun samar dan aku nggak liat. Ternyata enggak tuh, tetep teges garisnya cuma 1. Mulai gatel deh ini pengen test lagi. Telat ini lohhh yg bikin ge-er! akhirnya balik jalan-jalan pacaran di suatu malem, mampirlah ke apotik buat beli testpack, pas ngetest dirumah (malem itu juga sangking ga sabar) dag dig dug dag dig dug… ya Allah… apakah Engkau sudah mempercayakan aku lagi, atau aku masih harus bersabar dan menerapkan ilmu ikhlas ini? dag dig dug… Bismillah… mulai muncul satu garis tegas. Lama -lama kayak ada reaksi lain dan membentuk garis satulagi yang sama tegasnya! nggak samar-samar! tegas! 2 garis! Alhamdulilah Ya Allahhh aku hamil lagi…!!! Alhamdulilah nggak menunggu lama, sebulan kosong karena memang saran dokter dan Mei aku hamil lagi…! seneeeeenggg luar biasaaa langsung peluk-peluk suami. bahagianya berbuncah-buncah. Jadi mungkin minggu kmrn aku udh hamil, tapi karena belum telat dari jadwal dapet, makanya HcG nya blm terdeteksi, setelah ditunggu seminggu langsung tegas garisnya. Alhamdulilahi ‘ala kulli hal ya Allah.. Belajar dari pengalaman kemaren, aku nggak mau woro-woro lgi ah, sampe keliatan hamil dengan sendirinya (by means menggendut) yang tau cuma temen deket dan keluarga deket. aku udah niat banget, kali ini aku bakal jaga sebaik-baiknya, mudah-mudahan Allah beri kelancaran.. itu aja doanya..
Alhamdulilah masa hamil trimester pertama diisi dengan mual muntah yang setiap hari selalu datang melanda. Beratku sampe turun 3 kilo. Tapi Alhamdulilahnya berat janin selalu sesuai perkembangannya. Ya gapapalah.. itung-itung buang lemak mamaknya.. hihihi.. tp emang muntahnya luar biasa. Makan apapun muntah dan pasti tiap hari, misal pagi blm muntah ya tunggu aja paling siang, sore ato malem. Pokoknya pasti muntah tiap hari! tapi karena pernah keguguran ya, jadi semua proses aku jalani dengan penuh suka cita. Muntah sampe lemes pun alhamdulilah. Tandanya janinku berkembang, itu aja pikirku. Dia masih kecil banget, belum bisa nendang-nendang, jadi muntah adalah ‘sign’ kalo dia tumbuh didalem.
Oiya karena aku hamil pertama kegugurannya di usia yg masih kecil dan tanpa sebab, kemungkinan karena dokter bisa jadi karena virus, dan karena aku baru sebulan udah hamil lagi, belum sempat therapy anti virus, jadi aku dikasih obat antivirus namanya Spiramycin yang harus diminum sampe 7 bulan, obat penguat rahim namanya Pregnolin untuk diminum sampe 3 bulan, sama asam folat Folamil Genio. Perbulan biaya kontrol dokter sama obat skitar 500 ribu, apaaa aja deh yang penting janin sehat. Makan juga aku perhatiin banget (suami sih yang paling protektif soal makanan). Segala pantangan dari dokter dengan rajin aku jalanin. Abis enak-enak sih pantangannya, hahaha.. gaboleh ke dapur karena ga boleh deket bahan mentah (fix ga masak), gaboleh keluar terlalu pagi (fix bisa goler sampe siang) karena takut ada burung-burung yg bawa virus, gaboleh ke pasar tradisional (fix si embak aja yang belanjain), gaboleh deket kucing dan unggas (emang aku juga ga suka kontak langsung sama hewan hehehe…) Pokonya bahagia deh.. Jadilah semua pantangan itu bikin aku jadi pemalas dan tukang goler hehehe..
Masuk 4 bulan, makanku udah luar biasa. Ketika selera makan udh balik, mual muntah udah berenti, nafsu makan makin menggila sampe semua rasanya mau aku makan. Dan itu berlangsung sampe sekarang. hahaha.. tapi Alhamdulilah, berat aku ga naik heboh, jadi aku hamilnya nggak kudanil kudanil banget. Berat normal aku 58 kg, trimester pertama karena banyak muntah turun jadi 55 kg, dan berat sampe usia kandungan 40 minggu adalah 66 kg. jadi kalo dihitung dari berat badan normalku, naiknya nggak sampe 10 kg. Tp Alhamdulilah bayinya nggak kecil kok. Jadi kayanya makanku yang seheboh itu larinya ke bayi semua (yesss ga perlu diet!)
Due date sesuai perkiraan dokter untuk kelahiran anakku itu 28 Januari, pas 40 minggu, tapi namanya lahiran bisa maju 2-3 minggu. Jadi di tanggal-tanggal 14-15 itu aku sudah mempersiapkan diri misal ada persalinan. Tapi ditunggu-tunggu sampe tanggal 20an awal kok ya ga ada tanda-tanda?? sakit-sakit enggak, nyeri kontraksi atau mules juga enggak.. mana pas minggu ke 37 sempet USG untuk check posisi bayinya dan dia masih sungsang. Ya dengan begitu aku harus mempersiapkan diri untuk opsi SC. Aku beneran ikhlas deh. Mau normal mau SC, mana aja boleh yg penting bayiku keluar sehat. Nggak yang anti SC dan idealis mau normal.. takutnya malah si bayi stress dan ga mau keluar hehe… Soalnya aku ama suami juga emang nggak sabaarr banget mau tatap muka sama si bayi. Minggu ke 39 kita check dokter lagi dan Alhamdulilah posisi kepalanya udah dibawah. Kata dokter otot rahimku tergolong lentur, dan karena air ketubannya juga Alhamdulilah banyak, si bayi jadi leluasa muter-muter di usia yang harusnya udh settle posisinya. Dengan kepala yang sudah dibawah ini, sangat-sangat memungkinkan aku untuk melahirkan secara normal. Tinggal nunggu kontraksi alaminya dari si bayi aja.
Tanggal 27, hari jum’at, jam setengah 4 subuh, aku ngerasa kaya ada lendir yang keluar, lumayan banyak dan agak nggak wajar (ya karena belum pernah ngalamin sih hahaha). Aku kira itu ketuban, langsung dibawa ke RS subuh-subuh. Ternyata kata bidan jaga nya, itu bukan ketuban, hanya lendir biasa, tapi memang itu tanda akan segera ada persalinan. Karena masih bukaan 1, dan untuk anak pertama kemungkinan lama, aku diperbolehkan pulang dulu dan istirahat dirumah. Lagian memang personally aku lebih nyaman dirumah sih.. bisa guling-guling sendiri hehe..
Tiba-tiba jam setengah 3 sore, mulai keluar lendir bercampur darah. Aku takut bukaan makin nambah, langsung ke RS lagi, hari itu dari pagi suami udah izin nggak masuk kerja karena kita udh prepare kali-kali ini si bayi lahir hari ini. Ternyata sampe di RS masih bukaan 1 juga, masih disuruh balik kerumah lagi. Tapi memang dari subuh tadi sampe sore itu kontraksi-kontraksinya masih bisa ditahan banget sakitnya. Masih bisa dibawa makan, jalan, pokoknya masih bearable. Mulai malem, interval kontraksi makin sering. Disini aku udah mulai kesakitan banget. Sakit sampe gemeteran. Gabisa tidur, pinggangku dielus-elus terus sama suami untuk ngurangin rasa sakitnya. Makin lama sakitnya makin nggak bisa ditahan. Akhinya jam 1 malem aku dibawa lagi ke RS
28 Januari 2017
Sabtu dini hari, jam 1.15, aku sampai di RS. Disitu bentuk aku udah nggak karu-karuan. mamaku dan suami nemenin aku masuk ke ruang bersalin untuk di check sama bidan jaga. Ternyata setelah di check, Allahu Akbar, bukannya belum nambah juga, masih bukaan satu meennnn manuruut nganaaa!! Aku kira dengan sakit yang rasanya kaya panggul itu mau patah dan makin gabisa ditahan itu minimal udah bukaan 7, rupanya masihhh aja bukaan 1. Ini gimana sakitnya nanti bukaan sempurna?? Berhubung menurut bidannya interval kontraksi nya udh semakin meningkat, (5 menit aku bisa kesakitan sampe 2-3 kali) aku udah disuruh stay diruang bersalin, karena kemungkinan waktu persalinan udah deket. Lagian mama sama suami less panic kalo aku udah stay di ruang VK, instead of staying at home, aku gulang guling mereka bingung mau ngapain. Kalo disini kan at least ada bidan jaga. Akhirnya aku mulai ganti baju RS dan tiap 4 jam sekali aku diperiksa untuk ngecheck bukaannya.
Karena terakhir di periksa jam stgh 2 an, Jam 6 pagi aku diperiksa lagi, udah bukaan 4 alhamdulilah. Kalo ditanya sakitnya aku bisa bilang SHAAAAKIIIIITT SHAAAKKKIIIIITTT SHHAAAKKKITTT BANGGEEEEETTT. Siapa yang bilang mau melahirkan itu rasanya mules?? siapa?? haahh??!! mules apaan, itutuh rasanya lebih mirip kayak tulang panggul lagi dipaksa biar lepas dari struktur rangka, sumpah deh (bukannya nakutin ya. FYI aja, especially for all women yang kodratnya melahirkan just so you prepare) Ditengah kesakitan itu aku beberapa kali nyerah, Minta operasi karena udah nggak kuat menahan sakitnya. Tiap ngeliat mama, suami, ato mama mertua (yang kemudian nyusul jam 3 pagi) aku udah memasang muka memelas berharap mereka kasian, ga tega, dan akhirnya ngebolehin aku untuk operasi. Gimana yaa.. aku mikirnya karena sakitnya udah dari kemaren, kalo aku tahan sampe subuh masih kuat deh. Tapi kalo sampe harus nunggu lagi sampe siang atau sore, Aku nyerah, pleaseee hentikan sakit ini segera hiksss…
Ditengah rasa sakit itu, mamaku cuma bilang “sabar.. sabar… banyak istighfar, banyak bersyukur..” Alhamdulilah otakku saat itu masih bisa dibawa mikir hehehe.. aku sadar, aku memang harus banyak bersyukur.. memang dari pas hamil, aku suka blogwalking baca cerita-cerita pasutri yang berjuang untuk mendapatkan momongan. Ada yang menikah 2 tahun, 5 tahun, bahkan sampai belasan tahun tapi belum juga dikaruniai momongan. Mereka rela melakukan tindakan dan program apa aja dengan biaya yang sangat tidak murah demi bisa punya momongan, mulai dari test kesuburan ini itu, therapy hormon, inseminasi, sampe IVF atau in vitro fertilization alias bayi tabung (aku sampe ngikutin IVF journey nya beberapa artis heheheee…) Ya Allah, betapa beruntungnya aku, yang atas izin Allah ga perlu effort dan biaya sebanyak itu untuk bisa hamil.. hikss betapa banyak wanita diluar sana yang begitu menunggu dan mendambakan sakit ini. sekarang Allah beri aku rasa sakit ini jelas harus disyukuri! lagian gausa jauh-jauh ke pasangan para pejuang momongan, posisi aku saat ini juga adalah posisi yang aku nantikan 10 bulan lalu saat aku ada di ruang ini, ruang bersalin yang sama tapi yang aku lakukan justru mengeluarkan janinku.. Alhamdulilahi ‘ala kulli hal, saat saat inilah yang aku tunggu-tunggu dan aku bayangkan saat kuret. Alhamdulilah kali ini aku ada disini karena mau lahiran Insya Allah.. semangat!!!! jadilah ditengah sakit itu aku cuma ngucap Alhamdulilah.. laa hawla wala quwwata illa billah..
Jam 10 aku diperiksa lagi, (sesuai jadwal, 4 jam sekali) Alhamdulilah udah bukaan 7, nggak kerasa, kuat juga aku jalanin sampe jam 10, pdhl tdnya cuma ngasih limit sampe subuh hehehe.. Alhamdulilah.. katanya sih kalo udh bukaan 7, udah cepet mau bukaan sempurna, sabaarr… dikiitt lagi.. Akhirnya jam 11 dokternya dateng, karena ketubanku blm pecah juga, akhirnya dipecahin sama dokter. Dan setelah melalui perjuangan panjang yang luar biasa, Alhamdulilah.. bayiku lahir jam 11.30, dengan berat 3,2 kg, dan panjang 49 cm, langsung nangis kenceeeeeengg banget. Ya Allahhh rasanyaaa luar biasaa banget saat itu. Masya Allah.. amazingg, semua sakit seketika hilangggg! saat itu juga suami yang nggak pernah ninggalin aku dari mulai sakit di hari kemaren, langsung meluk aku, cium-cium aku sambil nangis. Sumpah ya momen itu, mengharukan banget! segera si bayi langsung ditempatin di dada aku untuk proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Alhamdulilah dari 8 bulan juga colostrum ku udah keluar, jadi Insya Allah si bayi nggak ngenyot for nothing. Selama di dada aku sampe diadzanin ayahnya dia dieeemm aja, anteng, kaya ngerti gituu. Matanya udh langsung ngebuka ngeliat aku dan suami (ge er.. bayi mah belum bisa liat ya hehe) baru nangis pas diambil sama suster buat dibersihin sama di vaksin, kaya tau kalo dipisahin sama ibunya ah, sweet sekali kamu nak.. :’)
setelah semua proses selesai ajaibnya aku udah bisa langsung makan brownies 6 potong (lapeerrr bookk.. selama kontraksi aku dipaksa makan biar ada tenaga, tp mana bisa neleen saat-saat kayak gitu -_-) aku juga udah becanda-becanda sama suster dan bidan di ruang VK, karena memang udah nggak sakit sama sekali (kecuali senut-senut jahitan yang nggak seberapa). 2 jam masa observasi di ruang VK selesai, aku dan si bayi udah boleh dibawa ke kamar. Rasanya lahiran normal itu enaakkk banget. Sakitnya diawal aja, biarpun belasan jam, tapi recovery nya cepeet banget! bayangin, jangankan duduk atau berdiri, sorenya aku udah bisa mandi sendiri, lalala lilili.. gantiin popok, pokonya lupa kalo baru lahiran tadi siang hihihi.. Alhamdulilahh (semoga bisa mengencourage para wanita diluar sana untuk nggak takut melahirkan normal Aamiinn)
Oiya, si bayi kami beri nama:
Attila Arfatally Al-Fatih
- Attila diambil dari nama raja dari suku Hun, ‘Attila The Hun’ adalah raja Hun terakhir dan paling berkuasa di Eropa. Dia memerintah kekaisaran terbesar di Eropa masa itu, sejak tahun 434 Masehi hingga kematiannya. Kekaisarannya membentang dari Eropa Tengah ke Laut Hitam dan dari Sungai Danube ke Laut baltik. Semasa pemerintahannya dia merupakan musuh terbesar bagi Kekaisaran Romawi Timur dan Barat: dia menyerang Balkan sebanyak dua kali dan mengepung Konstantinopel dalam penyerangan kedua. Attila menjadi legenda dalam sejarah Eropa.
- Arfatally diambil dagi gabungan nama mama papaku, dan mama papanya suami hehe..
- Al-Fatih yang juga artinya kemenangan, diambil dari nama sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Muhammad Al-Fatih atau dikenal juga dengan nama Mehmed II atau ‘Sang Penakluk’ beliau Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika dan menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu’. Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepemimpinannya serta taktik dan strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaidah pemilihan tentaranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq. Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul.
Nah, harapannya, dengan menggabungkan nama 2 conqueror besar, Attila Al-Fatih putraku ini bisa jadi conqueror jugaa nanti, semoga bisa jadi pembebas tanah palestina nanti nak ya.. heheh.. Insya Allah, aku berharap, Attila bisa meneruskan cita-citaku untuk bisa sekolah tinggi sampai Prof. dan jadi anak yang berguna untuk umat muslim. Amiinn… Jadilah Attila nanti Diplomat (sesuai cita-cita ibuknya yang sepertinya sulit direalisasikan saat ini hehe) atau Menteri Pertahanan, atau Menteri Luar Negeri yang kebijakannya pro umat muslim nak ya, jadi hafidz Qur’an juga.. pokonya doa ayah ibuk supaya Attila jadi anak hebat, jadi pemimpin yang ditakuti orang-orang kafir nanti aaminn!
Baiklahh sekian dulu postingan kali ini, hehe afwan kalo kepanjangan yaa.. fiuhhh akhirnya setelah berminggu-minggu kelar juga nulis ini, maklum, udah jadi emak-emak mah gituu, baru me time sebentar, ehh si bayi udh nangis, jadi baru bisa ngetik kalo dia lagi tidur (ini aja dia udah bangun barusan) haha..anyway semoga bermanfaat yaa…! jangan lupa untuk selalu bersyukur, bersyukur dan bersyukur! Wassalamualaikum!!